Latar Belakang
Museum Kapuas Raya dibangun didasarkan pada inisiatif Tropen Museum di Amsterdam mendirikan Pusat Kebudayaan Sintang Tahun 1822. Hal ini berangkat dari sejarah bahwa Belanda pernah menduduki daerah Kalimantan Barat yang bermula pada hubungan dagang dan berlanjut pada penguasaan daerah di Kalimantan Barat.
Pada tanggal 29 September 2004 dibuat Dokumen Kesepakatan Nomor 751.441.75 0003 yang menyepakati bahwa dibangun museum yang menjadi Pusat Kebudayaan Sintang sebagai sumber kebudayaan dan pendidikan bagi penduduk Sintang.
Pusat Kebudayaan ini diharapkan dapat mendorong kesadaran dan pengetahuan tentang warisan budaya bersama, mengenali dan menghargai keragaman budaya, serta menemukan titik-titik persamaan yang dapat menciptakan interkasi budaya bersama yang menguntungkan.
Koleksi
Museum Kapuas Raya mempunyai koleksi antara lain: tekstil, keramik, senjata (Mandau), seperangkat busana adat pengantin Dayak, Melayu dan Thionghoa, seperangkat peralatan daur hidup adat Dayak, Melayu dan Thionghoa, dan sejumlah foto-foto sejarah Sintang tempo dulu, serta alat-alat musik seperti gong.
Waktu Kunjung Museum
- Senin-Jumat : Pukul 08.00- 16.00
- Hari libur nasional : tutup
Tiket Masuk Museum
Gratis
Sarana
Luas tanah/luas bangunan : 2 ha / 50 x 25 m²
Bangunan menempati bangunan baru dengan gaya modern
Museum dilengkapi fasilitas sebagai berikut.
- Ruang Pameran Tetap
- Ruang Penyimpanan Koleksi
- Ruang Administrasi
- Ruang Audiovisual
- Toilet
Jarak Tempuh
- Dari Bandara Susilo ke Museum = 15 Km
- Pelabuhan Sungai Ringin ke Museum = 24 Km
- Terminal Sungai Durian ke Museum = 18 Km
Tidak ada komentar:
Posting Komentar