Mudah Marah

Kita semua pernah marah, sangat aneh jika kamu katakan kamu gak pernah marah. Nah, apa yg membuat kita marah..?? Kapan saat yg sangat mudah buat kamu untuk marah..?? Saat lapar, ngantuk, capek & sibuk..?? Itu aku banget. Apa yg kamu lakukan kalau marah..?? Berdiam diri atau ngomel-ngomel..??


Nah, bicara tentang marah, atau lebih enaknya mudah marah. Belakangan ini aku mudah banget marah, dan itu karena hal-hal yg mudah membuat marah seperti lapar, ngantuk, capek & sibuk. Ah, belakangan ini ada saja tingkah orang yg sangat membuatku marah, contohnya beberapa hari yg lalu ada "orang gila" sms aku bilang naksir pacarku, mau rebut pacarku, mau buat pacarku suka sama dia.
Huft, sebernya sih gak terlalu ambil pusing, karena pacarku gak mungkin suka sama dia. Tapi, yg bikin kesalnya itu sms dia gak aku balas eh dia sms duluan pake ngolot-nyolot lagi tu, rasa mau aku bantai kalau ada di depan muka aku. Aku bah lagi capek-capeknya.


Kemudian aku mudah marah juga di facebook, kawan facebook sering coment status aku dengan coment-coment yg sangat gak penting banget, udah singkat, gak sesuai lagi dengan apa yg aku update. Akhirnya aku blokir aja, anti hapus pertemanan, langsung jak blokir.


Lalu, ada lagi cewek yg bilang suku aku tu kejam, tanpa fikir panjang aku blokir.


Kemudian ada lagi kawan ngirim postingan ke grup facebook yg aku sebagai adminnya, dan kalimatnya sangat membuat kesal, walau dia bilang bukan menghina. Tapi bagi aku itu sangat tidak nyaman dibaca, tanpa fikir panjang aku keluarkan dia dari grup itu.


Dan sepertinya aku akan marah lagi ne soalnya ada tugas kuliah, bakal marah kalau tugas kelompok gak bisa jadi "tugas kelompok", ngerti kan maksud aku..??
Gak tahu besok marah karena apa lagi.


Marah menguras tenaga, jantung jadi cepat berdetak.
Tapi ternyata dari semua itu, ada manfaat marah, mau tahu..??
Ini manfaat marah yg saya ambil dari http://peluang-limatigaempat.blogspot.com/2012/03/info-manfaat-tertawa-dan-marah.html.


Info Manfaat Marah :
1. Menurut Charles Spielberger, Ph.D., seorang ahli psikologi yang mengambil 3 spesialisasi studi tentang marah. Marah adalah suatu perilaku yang normal dan sehat yakni sebagai salah satu bentuk ekspresi emosi manusia. Seperti bentuk emosi lainnya, marah juga diikuti dengan perubahan psikologis dan biologis. Ketika Anda marah, denyut nadi dan tekanan darah meningkat, begitu juga dengan level hormon, adrenalin dan noradrenalin.

2. Mark Gorkin—seorang konsultan pencegahan stres dan kekerasan— membagi marah dalam empat kategori; marah yang disengaja, marah spontan (marah yg dilakukan secara tiba-tiba), marah konstruktif (marah yang disertai ancaman terhadap orang lain) dan marah destruktif (marah yang ditumpahkan tanpa rasa bersalah).

3. Marah juga merupakan satu bentuk komunikasi. Karena adakalanya orang lain baru mengerti maksud yang ingin disampaikan ketika kita marah. Bentuk penyampaian marah bisa berbeda-beda bergantung pada lingkungan dan kondisi sosial budaya yang membentuknya. Di Jepang, orang sering diam saat marah karena memang orang-orang Jepang tidak terbiasa mengekspresikan perasaannya. Berbeda dengan orang Amerika yang lebih berterus terang mengungkapkan perasaannya atau sama halnya dengan Suku Batak di tanah air kita.

4. Marah adalah manusiawi. Marah yang bisa berdampak buruk adalah marah yang tidak dikelola. Sebaliknya bila Anda mampu mengelola amarah dengan tepat, maka ekspresi kemarahan Anda justru akan menyehatkan. Hal ini sudah terbukti pada sebuah penelitian yang menyatakan marah akan lebih baik daripada memendam perasaan jengkel.

5. Bagaimana marah yang menyehatkan itu? Yakni marah yang beralasan yang bukan karena faktor subjektif semata. Lontarkan kemarahan atau kejengkelan Anda sewajarnya saja. Sampaikan, penyebab utama kejengkelan itu. Bukan marah yang sekadar menuruti emosi yang meledak-ledak, kemudian melampiaskannya melalui kata-kata, ekspresi dan perlakuan yang kasar karena dapat merugikan orang lain. Untuk itu, dalam keadaan marah kita harus mengedepankan rasio. Sehingga kemarahan itu jadi lebih terkendali.